Jumat, 28 Maret 2008

untuk dia yang tak pernah tau..

ingin sekali kuungkapkan
semua yang menjadi bebanku
semua yang menjadi masalahku

aku tidak pernah menyangka
akan jatuh ke lubang ini
dan tak sanggup lagi kuberdiri

sia-sia harapan
tanpa sadar ku slalu jatuh lagi
tapi aku ingin dia tau
tanpa harus kukatakan

apakah ia tak mau menolongku?
ia tak mampu membuat aku berdiri?
ataukah ia sengaja menutup mata?

sungguh berat beban ini
ketika aku harus berbuat
sesuatu yang aku tak mampu
mengumpulkan keberanianku, kejantananku
dan berkata
perempuan, aku mencintaimu
walau kutahu kita tak mungkin bersatu.

senin, 24 Maret 2008
Pk 23.32

2 komentar:

Aris YAB mengatakan...

membaca puisi anda ini, seperti membaca kata-kata saya sendiri. saya seperti menemukan sebuah titik putih di antara bercak-bercak darah merah. saya mengadopsi puisi anda yg tak pernah saya buat ini.

Tyson mengatakan...

terima kasih apresiasi nya yab..
semoga saya bisa memberikan yang lebih baik lagi. jangan ragu untuk menulis karena
dengan menulis kita bisa berbicara tanpa bersuara.